RSS

Cerdik Batasi Anak Nonton Televisi

0 komentar
20080812120523Televisi seakan menjadi media hiburan yang tidak dapat dipisahkan dari anak-anak. Beragamnya tayangan audio visual tersebut seakan menjadi salah satu magnet yang bisa membuat anak dapat duduk tenang.

Padahal, tidak semua tayangan tersebut dapat digolongkan baik untuk si kecil. Apalagi jika dilakukan secara berlebihan.

Pendampingan adalah hal yang harus diperhatikan orangtua. Anak menonton televisi boleh, tetapi harus didampingi orangtua.

Orangtua dapat menjelaskan hal-hal yang dilihat oleh anak. Juga menjelaskan jika ada hal negatif yang dilakukan karakter yang ditonton.

Selain memperhatikan isi acara dan pendampingan saat menonton televisi, yang patut diperhatikan orangtua ialah waktu anak untuk menonton televisi. Beberapa acara televisi yang khusus diperuntukkan bagi balita dan anak tetap saja harus dibatasi.

Jika anak sehari-hari didampingi oleh pengasuh, maka orangtua sebaiknya mendidik pengasuh dengan memberi pengetahuan mengenai berbagai macam ide permainan. Biarkan anak berinteraksi dengan cara bermain dibandingkan menonton televisi seharian.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua agar anak terhindar dari keranjingan televisi secara berlebihan, yaitu:

  • Usahakan tidak meletakkan televisi di kamar, terutama kamar anak, karena akan membuat anak terbiasa dengan kehadiran televisi, bahkan hingga untuk menemani tidur.
  • Jika ingin membatasi waktu menonton, usahakan seketat mungkin. Untuk anak di bawah tiga tahun, maksimal waktu menonton adalah setengah jam sehari dengan sepuluh menit per sesi.
  • Orangtua sebaiknya menemani anak menonton dan memilihkan saluran yang tepat meski itu sulit ditemui. Pada saat iklan, orangtua juga wajib menjelaskan.
  • Televisi bukan alat pengganti pengasuh. Jadi, jika anak sedang rewel dan menangis, sebaiknya jangan dihibur dengan televisi. Cari kegiatan lain yang lebih bermanfaat.
  • Anak agar tidak diberi tontonan yang agresif, yang memicu anak mencontoh. Untuk anak di bawah lima tahun, tontonan agresif seperti kartun Tom and Jerry. Misalnya, tidak dianjurkan. Selain belum menangkap humornya dengan tepat, anak akan dengan mudah meniru adegan pukul-pukulan di dalamnya.
© 2009 - Maheza's Blog | Design: Choen | Pagenav: Abu Farhan Top