RSS

Anak Cerdas

1 komentar

Dr. Howard Gardner dari Univ. Harvard mendefinisikan kecerdasan sebagai: ”kemampuan untuk memecahkan masalah dan menciptakan produk yang mempunyai nilai budaya.”

Dari definisi di atas, maka kita tahu bahwa anak yang memiliki skor IQ sedang bahkan rendah, belum tentu ia tidak cerdas. Skor IQ didapat anak melalui serangkaian test tertentu buatan manusia, yang tentu saja tidak mewakili kompleksnya masalah dalam kehidupan. Anak yang memiliki IQ tinggi belum tentu ia pintar menyelesaikan masalah-masalah lain dalam hidupnya.

Gardner menyatakan bahwa psikologi dan pendidikan telah menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mempelajari kecerdasan di dalam ruang kelas, dan bahwa kedua pilihan ilmu itu seharusnya lebih banyak melihat kedalam dunia nyata untuk mencari contoh-contoh cara manusia memecahkan masalah dan menciptakan berbagai produk yang penting bagi perkembangan budaya.

Sebagai contoh, seorang anak yang sedang bermain pasir untuk membentuk suatu pola tertentu (bangunan, misalnya) atau seorang anak yang sedang menyelesaikan gambar dan mewarnainya adalah contoh yang lebih baik untuk menumbuhkan kecerdasan pada anak dibandingkan serangkaian test bentuk apapun.

Nah ... jika kita sebagai orang tua hanya berpatokan pada rangking di sekolah untuk menentukan cerdas tidaknya anak, maka rasanya tidak adil bagi anak tersebut. Pelajaran sekolah hanyalah segelintir saja masalah dalam hidupnya. Sementra masalah-masalah lain dalam kehidupan sangatlah luas cakupannya. Anak boleh saja tidak be-rangking di sekolah, namun bukan berarti ia tidak cerdas. Ia boleh jadi berprestasi di tempat lain, misalnya menjadi juara sebuah perlombaan di bidang tertentu. Apakah anda akan mengatakan bahwa anak tersebut tidak cerdas? Tentu saja tidak.

Dan sekolahpun relatif dalam menentukan rangking siswanya. Demikian juga anak anda, tidak mendapatkan rangking nungkin dipengaruhi banyak faktor, misalnya: malam ujian tidak belajar, tidak menyukai sekolah atau tenaga pengajarnya, dan lain-lain.

Jadi, rangking atau peringkat sudah bukan lagi menjadi tolok ukur yang tepat untuk menentukan cerdas tidaknya anak. Bagaimana dengan IQ?? Apakah cerdas berarti memiliki IQ yang tinggi??

Tunggu aja deh lanjutannya ..... J

© 2009 - Maheza's Blog | Design: Choen | Pagenav: Abu Farhan Top